Halo,
Apa kabar semua? Hampir setahun ya? Dan header di atas promosi myspace pun telah berubah dari "welcome" menjadi "error:103" *good job. Santai, nanti juga gue benerin. Gue mau cerita dikit nih setelah hampir setahun lamanya...
Gue sekarang sekolah di SMAN 8 di X-H, kelas penuh dengan meja dan kursi dan hal-hal normal lain di sekolah biasa. Hmm... kelas yang asyik.
SMAN 8 memberikan pendidikan yang bagus, gurunya pun beragam. Yang kalem, yang alim, yang take it easy, ada semua. Ya, institusi watak gado-gado, sekolah. Suatu saat di pelajaran bahasa Indonesia di saat satu per satu anak disuruh untuk menceritakan tentang dirinya.
"Oke, Bapak akan memanggil kalian secara acak lalu kalian maju ke depan."
Sang bapak melihat kertas absen. Lalu keluarlah satu kata.
"Andara."
Yak! Ini si absen nomor 1 (=,=)a. Luar biasa, pengacakan yang sempurna.
SMAN 8 juga amat strategis. Jalanan dan kos-kosan melingkarinya. Dekat stasiun kereta, terminal angkot, dan tanjakan cantik di seberang sekolah. Assoy dah. Dan satu hal, kalo lo seorang amatir dalam menyetir mobil dan ingin cepat bisa menyetir, datanglah ke SMAN 8 pada saat pulang sekolah di hari efektif belajar. Yahh... Liat aja hasilnya. 2 minggu aja deh, kemampuanmu akan setara sopir angkot berpengalaman selama 17 tahun. Gak juga ding. Oh iya, 8 kan famous tuh sama banjirnya. Tapi, gue belom pernah kena tuh. So, gak jadi cerita deh.
Gue gak ada komplainlah sama sarana dan prasarananya. Hanya ada satu peraturan yang menurut gue kurang fleksibel. "Tidak boleh membawa mainan ke sekolah." Harusnya boleh. Hmm... gue inget waktu di Rindam. Pas LDKA. Hari itu, semua sudah mandi air es tampaknya. Setelah di siang hari dijemur kayak bikin kerupuk udang, lalu diguyur air es. Ini membuat kondisi kulit anda tampak lebih indah. Fantastis. Coba deh (Y). Back to the topic,.. Nah, kan capek tuh ye. Lalu setelah kegiatan malam selesai. Pleton 2 bermain capsa. Kalah, ganti. Permainan ringan penyatu suasana. Damai, indah, mengusir segala sesak di dada *pancay. Namun, semua itu berubah ketika negara api menyerang (?). Tepatnya, ketika uni guru-TNI menyerbu pleton 2. Mantabsss. Sekitar 16 orang awak dikerahkan. 8 di ujung pintu kiri gue, 4 biji di kanan gue. Sisanya? Di belakang gordin. "Yak sudah tidur-tidur." kata seorang guru. "Mana iu?" "Itu apanye tong?"sahut gue dalem hati. "Kartu-kartu!!" Yang main dan yang bandar mencoba menyembunyikan kartu remi 12 ribu rupiah yang malang itu dari jarahan si UGT (Uni Guru-TNI) atau mungkin 3 ribu.. Lalu, di saat sibuk menyembunyikan kartu. Terdengar suara lelaki paruh baya di balik gordin atau jendela. Yah sama ajalah. Dengan nada sinis, "Udah serahin aja, kalian ketangkep basah." Kartu itupun diserahkan. Tamatlah sudah. Lewat HT seorang dari UGT berkata. "Yak, barang telah diamankan. Kartu aman, kartu aman. 86, Solo Bandung Dicopy. Ganti."-____- Laporan murahan macam apa itu?
Kantin 8, berisi chef-chef handal jebolan hotel bintang lima. Menu-menunya pun sefantastis para chefnya. Susu Dody. Apakah gerangan sang susu dody itu? Susu milik Dody? Susu khusus buatan dari susu sapi milik Dody? Atau sang pemilik warung, Dody, menghasilkan susu.Tak satu pun dari perkiraan-perkiraan tersebut yang betul. Susu Dody adalah merek Emak, begitu sapaan ibu-ibu pemilik 'warung "emak"'. Sampai sekarang, gue gak tau namanya. Susu Dody berkhasiat menghilangkan dahaga *yaeyalah. Dan pertanyaan berikutnya, mengapa disebut susu dody? Entahlah, hanya Allah dan si emak yang tahu. Kita? Cukup menyeruputnya saja. Dan apa komposisinya? Mudah, inilah formulanya: susu kemasan+koko krunch+gelas plastik+sendok. Rasanya? Tak perlu diragukan. Bagai meminum soda gembira. Aye~
Coy, kayaknya sampai sini dulu perjumpaan kita yang teramat singkat (1x setahun). Kuharap senang, Yolanda~ Hahahahahahahhahaha... Maju terus gan! Semoga gue sukses! Yeah!
Wassalamualaikum Wr, wb.